Pada situs ini, para pengguna dipisahkan berdasarkan gender, lelaki dan perempuan.
Seorang pakar internet muda asal Israel membuat sebuah situs jejaring sosial berasaskan ajaran Yahudi ortodoks. Pada situs ini, para pengguna dipisahkan berdasarkan gender, lelaki dan perempuan.
Seperti diberitakan oleh harian Le Monde, situs ini dinamakan Faceglat, yang merupakan gabungan antara kata Facebook dengan Glat, yang berarti halal dalam bahasa Ibrani. Seperti halnya Facebook, situs sosial media ini memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi, menambah teman, dan melakukan percakapan online.
Namun yang membedakan laman jejaring ini adalah pada tampilan awalnya. Bagi pengguna wanita harus masuk melalui tanda panah sebelah kiri, sementara lelaki sebelah kanan. Setelah masuk, mereka hanya akan menemukan kawan-kawan dengan satu gender.
Pembuat situs ini, Yaakov Swisa, seorang pemuda 25 tahun, mengatakan target pengguna laman jejaringnya adalah para penganut Yahudi Ortodoks. Pemisahan berdasarkan gender, ujar Swisa, diadaptasinya dari pemisahan jemaat di Sinagog, tempat ibadah umat Yahudi.
"Saya bersama teman-teman memikirkan cara membuat jejaring sosial relijius, tidak akan ada gambar tidak pantas, dan memastikan pengguna lelaki tidak dapat melihat foto pengguna wanita, dan sebaliknya," kata Swisa.
Atas dasar itu, Swisa menambahkan beberapa fitur yang memungkinkan sistem secara otomatis menghapus foto yang dinilai tidak pada tempatnya. Contohnya, program Faceglat dapat melacak dan menghapus foto lelaki yang diunggah oleh pengguna wanita di bagian khusus wanita. Program juga dapat menghapus secara otomatis kata-kata dan gambar yang dianggap tidak pantas. Ke depannya, ujar Swasi, Faceglat akan mampu menghapus foto-foto yang terlalu banyak memperlihatkan kulit ketimbang tertutup pakaian.
Pertama kali diresmikan sekitar Juli lalu, laman Faceglat telah memiliki lebih dari 2.000 orang pengguna, setiap minggunya sekitar 100 pengguna baru bergabung. "Kebanyakan dari Israel, tapi sekitar 15 persen pengguna tinggal di Rusia," kata Swasi.
Saat ini, situs ini hanya tersedia dalam bahasa Ibrani dan Inggris, namun beberapa minggu ke depan akan tersedia dalam bahasa Rusia dan Prancis. Situs ini juga akan dijadikan tempat kampanye keagamaan, forum diskusi, dan fanpage penyanyi reliji. (eh)
Seperti diberitakan oleh harian Le Monde, situs ini dinamakan Faceglat, yang merupakan gabungan antara kata Facebook dengan Glat, yang berarti halal dalam bahasa Ibrani. Seperti halnya Facebook, situs sosial media ini memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi, menambah teman, dan melakukan percakapan online.
Namun yang membedakan laman jejaring ini adalah pada tampilan awalnya. Bagi pengguna wanita harus masuk melalui tanda panah sebelah kiri, sementara lelaki sebelah kanan. Setelah masuk, mereka hanya akan menemukan kawan-kawan dengan satu gender.
Pembuat situs ini, Yaakov Swisa, seorang pemuda 25 tahun, mengatakan target pengguna laman jejaringnya adalah para penganut Yahudi Ortodoks. Pemisahan berdasarkan gender, ujar Swisa, diadaptasinya dari pemisahan jemaat di Sinagog, tempat ibadah umat Yahudi.
"Saya bersama teman-teman memikirkan cara membuat jejaring sosial relijius, tidak akan ada gambar tidak pantas, dan memastikan pengguna lelaki tidak dapat melihat foto pengguna wanita, dan sebaliknya," kata Swisa.
Atas dasar itu, Swisa menambahkan beberapa fitur yang memungkinkan sistem secara otomatis menghapus foto yang dinilai tidak pada tempatnya. Contohnya, program Faceglat dapat melacak dan menghapus foto lelaki yang diunggah oleh pengguna wanita di bagian khusus wanita. Program juga dapat menghapus secara otomatis kata-kata dan gambar yang dianggap tidak pantas. Ke depannya, ujar Swasi, Faceglat akan mampu menghapus foto-foto yang terlalu banyak memperlihatkan kulit ketimbang tertutup pakaian.
Pertama kali diresmikan sekitar Juli lalu, laman Faceglat telah memiliki lebih dari 2.000 orang pengguna, setiap minggunya sekitar 100 pengguna baru bergabung. "Kebanyakan dari Israel, tapi sekitar 15 persen pengguna tinggal di Rusia," kata Swasi.
Saat ini, situs ini hanya tersedia dalam bahasa Ibrani dan Inggris, namun beberapa minggu ke depan akan tersedia dalam bahasa Rusia dan Prancis. Situs ini juga akan dijadikan tempat kampanye keagamaan, forum diskusi, dan fanpage penyanyi reliji. (eh)
(VIVAnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Before leaving this page ...
Please leave your comments ...
Thank you ^ _ ^
(Sebelum Meninggalkan Halaman ini...Silahkan tinggalkan komentar Anda...
Terima kasih ^_^)